SURABAYA – Pengamanan World Water Forum (WWF ) ke -10 atau forum sektor air terbesar di dunia, yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024 mendapat atensi khusus oleh Polda Jatim.
Untuk mengamankan jalannya event Internasional tersebut, Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Timur terus melakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan ( KRYD) dengan mengoptimalkan patroli di perairan akses masuk Pulau Bali.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Jawa Timur,Kombes Pol Dirmanto di Polda Jatim kepada media,Minggu (19/5).
Disampaikan oleh Kombes Pol Dirmanto, Polda Jatim juga sudah menyiapkan 596 personel untuk membantu pengamanan di Jawa Timur dalam rangka imbangan Operasi Puri Agung 2024 untuk World Water Forum (WWF ) ke -10.
“Polda Jatim menempatkan personel untuk pengamanan khususnya di Pelabuhan yang menjadi akses masuk Pulau Bali, juga di Bandara serta terminal bus di wilayah yang ada akses menuju Bali,” kata Kombes Dirmanto.
Kabidhumas Polda Jatim juga mengatakan Kepolisian telah membentuk satuan tugas wilayah ( Satgaswil ) Jatim untuk membantu pengamanan kegiatan WWF tersebut.
“Untuk wilayah perairan, Ditpolairud Polda Jatim mengerahkan seluruh satuan Polraiud di setiap wilayah untuk mengoptimalkan patroli dan kewaspadaan terhadap pengguna jasa perairan,”kata Kombes Dirmanto.
Sementara itu Direktur Polairud Polda Jatim melalui melalui Kabagbinopsnal pada Ditpolairud Polda Jatim, Akbp Yanuar Herlambang mengatakan pihaknya telah melakukan penebalan personel untuk patroli di sepanjang selat Bali.
“Tetap kami tingkatkan kewaspadaan pada jalur perairan yang ada di Jawa Timur untuk mengantisipasi adanya barang maupun orang yang disinyalir dapat mengganggu jalannya WWF di Bali,” ujar AKBP Herlambang di Pelabuhan Tanjungperak Surabaya.
Selain itu kata AKBP Herlambang, Ditpolairud Polda Jatim melalui personel yang ada di wilayah juga melakukan pengawasan terhadap aktivitas di beberapa belabuhan rakyat di Banyuwangi.
Personel yang ditugaskan kata AKBP Herlambang juga melakukan upaya dialogis dengan masyarakat yang beraktivitas di pelabuhan.
“Kami memberikan himbauan agar nelayan dan pengguna jasa lebih waspada dan melaporkan ke petugas jika melihat hal-hal yang mencurigakan,” pungkasnya.