CILACAP – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus diintensifkan pada Hari Keempat pasca-bencana.
Tim gabungan dari Polri, BPBD, Basarnas, TNI, serta relawan, memperluas area penyisiran, terutama di sektor A2 dan A3 yang diduga masih menimbun korban.
Operasi pencarian difokuskan pada area yang memiliki konsentrasi material longsor tebal. Berdasarkan analisis pola longsoran dan lokasi temuan jenazah sebelumnya, penyisiran di sektor A2 dan A3 ditingkatkan.
Sektor A2 menjadi acuan utama setelah ditemukan dua jenazah dan dua bagian tubuh, membantu tim memperkirakan arah sebaran material.
Sektor A3 menerima tambahan personel karena lapisan material di wilayah ini lebih tebal dan memerlukan tenaga manual yang intensif.
Koordinasi harian dilakukan oleh Polri bersama BPBD dan Basarnas untuk mengevaluasi perkembangan, menentukan jalur aman bagi petugas, dan memantau kondisi tanah yang masih berpotensi bergerak di beberapa titik lereng.

Hingga hari sebelumnya, total 11 korban tewas telah ditemukan.
Tim SAR juga menghadapi tantangan material longsor yang mencapai kedalaman hingga 8 meter, sehingga penggunaan alat berat terus diupayakan bersamaan dengan pengerahan 4 anjing pelacak (K9) untuk mendeteksi titik-titik korban.
Selain pencarian, layanan kemanusiaan menjadi elemen penting yang terus diperkuat untuk masyarakat terdampak.
Tenaga medis Polri disiagakan di dua titik utama yakni RSUD Majenang sebagai pusat rujukan bagi korban luka (cedera anggota tubuh, luka sobek, gangguan pernapasan) dan pos layanan kesehatan lapangan di dekat lokasi bencana.
Tim Satgas Trauma Healing Polda Jateng terjun langsung untuk memberikan pendampingan psikologis. Pelayanan ini diselenggarakan secara bertahap untuk memulihkan kondisi emosional keluarga korban dan warga selamat yang mengalami tekanan emosional dan kehilangan tempat tinggal.

Bantuan logistik untuk warga terdampak, termasuk di dua titik pengungsian, dipastikan tercukupi.
Polri dan Pemerintah Kabupaten Cilacap juga telah mendirikan Posko Tanggap Darurat sebagai pusat koordinasi penanganan bencana, memastikan bantuan cepat dan terukur, serta menyediakan rumah sakit darurat dan tenda pengungsian.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengimbau seluruh jajaran untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang, terutama di daerah rawan longsor lain seperti Brebes, Cilacap, dan Magelang.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada mengingat curah hujan masih tinggi dan segera menutup retakan di lereng-lereng lahan yang berpotensi memicu longsor.